Pada tanggal 28-30 September 2023 di Karang Cikal, Wanurejo, Borobudur, Jawa Tengah telah diselenggarakan serangkaian acara dalam rangka promosi ‘Kebaya: dari Indonesia untuk Dunia” oleh RUPAKATASWARA BOROBUDUR. Acara ini dihadiri para perempuan berkebaya dan komunitas-komunitas pecinta kain Nusantara.
Plt. Kepala Pusat Studi Kebudayaan UGM, Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum. sebagai salah satu narasumber workshop “Kebaya di Budur” membawakan kajian yang berjudul “Estetika Berkebaya dan Kepribadian Perempuan Jawa”. Ia menjelaskan tentang Beberapa kebaya yang sering ditemukan, antara lain kebaya kartini, kebaya kutu baru, dan kebaya encim. Seiring perkembangan zaman, kebaya dikreasi padu-padankan dengan pakaian modern atau dengan gaya futuristik.
“Berkebaya hendaknya jangan hanya memperhatikan wujud tatanan luarnya saja, namun juga mampu menjaga kepantasan perilaku,” tuturnya.
Hal ini selaras dengan salah satu pepatah Jawa, yaitu Ajining dhiri gumantung saka lathi, ajining raga saka busana yang berarti penghargaan kepada diri kita oleh orang lain tergantung dari kata dan busana yang kita kenakan. Disebutkan dalam manuskrip kuna bahwa sosok perempuan Jawa pada umumnya memiliki sifat kalem, lembut, nrima, menjaga etika, ulet, dan gigih dalam mengupayakan roda perekonomian keluarga.
Materi workshop dari Pusat Studi Kebudayaan ini berupaya menambah wawasan para perempuan tentang pentingnya penataan sikap laku para perempuan sehingga mampu menempatkan diri sesuai porsi. Dengan demikian diharapkan dapat tercipta lingkungan yang sadar akan kesetaraan gender dan perempuan merasa lebih berdaya.
Penulis: Wigyasri Titiswari