• Tentang UGM
  • IT Center
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Kebudayaan
Center for cultural studies
Universitas Gadjah Mada
  • beranda
  • Tentang Kami
  • Kegiatan
    • Kegiatan 2023
    • Kegiatan 2022
    • Kegiatan 2021
    • Kegiatan 2019
    • Kegiatan 2018
    • Kegiatan 2014
  • Staf
  • Publikasi
  • Galeri
  • Unduhan
  • Beranda
  • Berita
  • Menegarkan Hati di Tengah Bencana dalam Rebo Wekasan

Menegarkan Hati di Tengah Bencana dalam Rebo Wekasan

  • Berita, Slider
  • 22 September 2022, 10.50
  • Oleh: kebudayaan.pusdi
  • 0

Pada hari Selasa 20 September 2022, Pusat Studi Kebudayaan berkolaborasi dengan Pusat Studi Bencana Alam dalam acara “Among-Among Budaya: Memahami Bencana melalui Perspektif Budaya”. Acara ini diselenggarakan dalam rangka menghidupkan kembali Rebo Wekasan sebagai momen kesiapsiagaan terhadap ancaman multi bencana dengan sentuhan budaya Jawa. Hal ini sesuai dengan jati diri UGM sebagai universitas kebudayaan serta semboyan mengakar kuat menjulang tinggi. Rebo Wekasan merupakan tradisi yang dilaksanakan sebagai upaya untuk menangkal kesialan yang konon sering terjadi pada hari Rabu terakhir dalam bulan Sapar kalender Jawa.

Among-Among Budaya yang dihelat di Balairung UGM dibuka oleh Pelaksana Tugas Kepala Pusat Studi Kebudayaandan dilanjutkan dengan melantunkan macapatbermetrum Asmarandana bersama-sama. Lirik yang dibawakanmemuat sembilan jenis bencana serta permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar selamat dari bencana. Sebagai inti acara dilakukan kedhuk tumpeng yang dipimpin oleh Prof. Dr. Suratman, M.Sc. dilanjutkan dengan orasi budaya yang menekankan pada sisi budaya, sejarah, dan upaya mitigasibencana. Turut hadir dalam acara ini Prof. Dr. Siti Chamamah Soeratno, Prof. Drs. Koentjoro, M.BSc., Ph.D, Psikolog., para Kepala Pusat Studi di UGM, tenaga kependidikan, dan mahasiswa di lingkungan UGM.

Among-Among Budaya membawa pesan yang mendalam untuk mengingatkan kembali perlunya kearifan dalam menjaga kelestarian alam, kemanusiaan, dan keberserahan pada Tuhan Yang Maha Esa. Di sisi lain, kolaborasi interdisipliner dibutuhkan untuk melihat sebuah fenomena dengan lebih bijaksana.

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Recent Posts

  • Pusat Studi Kebudayaan Beralih menjadi Praktik Cek Weton?
  • Implementasi Konsep Ki Hadjar Dewantara “Ngerti-Ngrasa-Nglakoni” pada Adaptasi Iluminasi Manuskrip Kalimantan Selatan dalam Wastra Batik
  • Peluncuran Produk-Produk Pusat Studi Kebudayaan UGM, Langsung Diresmikan oleh Bunda Literasi DIY (G.K.B.R.A.A. Paku Alam)
  • Sosialisasi Permainan Interaktif Semi-digital TRUWELU di SMP N 1 Cangkringan sebagai Upaya Edukasi Mitigasi Bencana berbasis Budaya
  • Sosialisasi Permainan Interaktif Semi-digital TRUWELU di SMP N 1 Cangkringan sebagai Upaya Edukasi Mitigasi Bencana berbasis Budaya
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Kebudayaan
Universitas Gadjah Mada
Kompleks Bulaksumur,
Jl. Trengguli No. E9,
Yogyakarta
Tlp. 0274-521317

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju