Tim Pusdi Kebudayaan dan Pusdi Bencana UGM melakukan uji coba produk Permainan Interaktif Semi-digital TRUWELU (20/11/23) di Ballroom Sagan Heritage. Kegiatan ini dihadiri pula reviewer yakni Andi Awaluddin Fitrah, M.A. (Reviewer 1) dan Syafrizal, S.IP., M.A. (Reviewer 2) serta peserta umum terbatas. Reviewer 1 berlatar belakang penelitian berfokus kepercayaan masyarakat pada bencana. Reviewer 2 berlatar belakang penelitian berfokus pada komunikasi digital dan pengembangan game.
Acara diawali dengan doa pamuji, dilanjut dengan sambutan oleh Plt. Kepala Pusdi Kebudayaan UGM Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum., pengantar kebencanaan oleh Kepala Pusdi Bencana (PSBA) UGM Dr.rer.nat Muhammad Anggri Setiawan, M.Si., serta pemaparan laporan kemajuan dan rencana tindak lanjut TRUWELU oleh Amabilita C. Shafaswara, A.P.
Sesi uji coba dilakukan sesuai kelompok pada meja masing-masing. Peserta diberi kesempatan merasakan bagaimana memainkan TRUWELU. Permainan ini memuat 150 pertanyaan “pitakonan” dan 75 pengetahuan “kawruh”. Di akhir acara, tim mendapat saran pengembangan produk dari reviewer dan peserta.
“Permainannya seru dan menyenangkan, mendapat insight baru dari kawruh serta melatih ingatan kembali. Ada dua poin yang saya soroti. Pertama, kain agak kekecilan untuk banyak pemain. Kedua, perlu adanya jenjang tingkat kesulitan pertanyaan pada permainan menurut jenjang pendidikan pemain sehingga lebih menantang”, (Aditya Insani, peserta).
“TRUWELU bisa menjadi salah satu platform yang tidak hanya spesifik (mitigasi bencana) tetapi juga hal yang lebih luas (komunikasi bencana: seperti adaptasi)”, (Reviewer 1).
“Saya apresiasi atas usaha teman-teman atas mengedukasi siswa untuk memahami mitigasi bencana dengan pendekatan hiburan dan budaya, itu sesuatu yang tidak mudah. Ada potensi bahwa secara teknis ketika diputuskan mengembangkan semi-digital ada keinginan untuk mempertahankan interaksi sosial tetap berjalan, di sisi lain ketika menggunakan perangkat digital di tempat-tempat tertentu apabila koneksi internet tidak stabil itu perlu diantisipasi karena bisa jadi permainan tidak dapat dilanjutkan atau algoritma kembali ketitik awal”, (Reviewer 2).
Diharapkan produk yang sudah unik dan menarik ini ke depannya dapat dikembangkan lebih optimal dan tepat sasaran.
Penulis: Wigyasri Titiswari