• Tentang UGM
  • IT Center
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Kebudayaan
Center for cultural studies
Universitas Gadjah Mada
  • beranda
  • Tentang Kami
  • Kegiatan
    • Kegiatan 2023
    • Kegiatan 2022
    • Kegiatan 2021
    • Kegiatan 2019
    • Kegiatan 2018
    • Kegiatan 2014
  • Staf
  • Publikasi
  • Galeri
  • Unduhan
  • Beranda
  • Berita
  • Diskusi Awal Tahun “Pembangunan Berlandaskan Kebudayaan”

Diskusi Awal Tahun “Pembangunan Berlandaskan Kebudayaan”

  • Berita
  • 8 January 2014, 09.59
  • Oleh: admin
  • 0

Pembangunan Berlandaskan Kebudayaan-web

Latar Belakang

Kebudayaan mempunyai peran dalam proses historis pembentukan Indonesia. Sebagai sebuah entitas, Indonesia merupakan komitmen dari beraneka ragam kebudayaan untuk bersedia bersatu bernaung di bawah satu negara-kebangsaan yang berbentuk satu republik satu kesatuan. Kebudayaan tersebut tidak musnah dengan terbentuknya sebuah nasion, namun dalam satu payung besar berbagai kebudayaan ini terus hidup merepresentasikan gagasan besar bernama Indonesia. Oleh sebab itu, kebudayaan merupakan salah satu elemen penting dalam pembangunan sebuah bangsa.

Untuk bisa bersaing dalam percaturan dunia, Indonesia harus berdaulat secara politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Ketiganya mesti bersinergi untuk mendorong Indonesia menjadi besar, tanpa berkepribadian dalam kebudayaan, Indonesia tidak bisa membangun politik yang bermartabat. Tanpa berkepribadian dalam kebudayaan, Indonesia tidak bisa membangun ekonomi yang memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Dalam pidatonya, Prof. Kacung Marijan, Ph.D menegaskan bahwa sudah saatnya kebudayaan menjadi tumpuan bagi pembangunan di Indonesia. Pada tahun 2030 Indonesia diramalkan akan menjadi Negara nomer 7 di dunia dalam perkembangan ekonomi. Akan tetapi perkembangan yang demikian juga harus disertai dengan penguatan akar-akar kebudayaan bangsa Indonesia. Kebudayaan harus mengakar kuat dalam diri bangsa Indonesia sebab dengan akar yang kokoh kita dapat menjulang tinggi.

Berdasarkan sejumlah riset, proses pembangunan dengan pendekatan ekonomi dan politik tidak sepenuhnya berhasil. Ketidakberhasilan pembangunan tersebut salah satunya mengabaikan persoalan budaya. Berkaca pada pembangunan di sejumlah negara Amerika Latin yang mengalami ketidakberhasilan karena hambatan-hambatan budaya, jadi bukan karena masalah ekonomi ataupun politik (Lawrence Horrison, 2011). Oleh karena itu, sudah saatnya proses-proses pembangunan di Indonesia yang ada saat ini berpanglimakan kebudayaan sebagai upaya untuk mempercepat tercapainya kesejahteraan masyarakat.

Mengawali awal tahun 2014, merupakan saat yang tepat untuk merefleksikan kembali proses-proses pembangunan yang sudah berjalan sejauh ini. Untuk itu, Pusat Studi Kebudayaan UGM mengadakan diskusi refleksi budaya awal tahun 2014 dengan mendiskusikan Pembangunan Berlandaskan Kebudayaan.

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Recent Posts

  • Pusat Studi Kebudayaan Beralih menjadi Praktik Cek Weton?
  • Implementasi Konsep Ki Hadjar Dewantara “Ngerti-Ngrasa-Nglakoni” pada Adaptasi Iluminasi Manuskrip Kalimantan Selatan dalam Wastra Batik
  • Peluncuran Produk-Produk Pusat Studi Kebudayaan UGM, Langsung Diresmikan oleh Bunda Literasi DIY (G.K.B.R.A.A. Paku Alam)
  • Sosialisasi Permainan Interaktif Semi-digital TRUWELU di SMP N 1 Cangkringan sebagai Upaya Edukasi Mitigasi Bencana berbasis Budaya
  • Sosialisasi Permainan Interaktif Semi-digital TRUWELU di SMP N 1 Cangkringan sebagai Upaya Edukasi Mitigasi Bencana berbasis Budaya
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Kebudayaan
Universitas Gadjah Mada
Kompleks Bulaksumur,
Jl. Trengguli No. E9,
Yogyakarta
Tlp. 0274-521317

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju